Penderita DBD di Lampung tembus 1.800 Kasus Tahun 2024

Kabar mengkhawatirkan datang dari Provinsi Lampung terkait penyebaran penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD). Data terbaru menunjukkan bahwa hingga pertengahan April 2024, jumlah kasus DBD di Lampung telah menembus angka 1.800 kasus. Lonjakan kasus ini menjadi perhatian serius bagi Dinas Kesehatan setempat dan masyarakat luas, mengingat potensi bahaya yang ditimbulkan oleh penyakit yang ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti ini.

Peningkatan kasus DBD di Lampung pada awal tahun ini diduga kuat dipicu oleh faktor cuaca yang tidak menentu, dengan curah hujan yang tinggi menciptakan banyak genangan air sebagai tempat perkembangbiakan nyamuk. Selain itu, kesadaran masyarakat akan pentingnya menjaga kebersihan lingkungan dan memberantas sarang nyamuk (PSN) juga menjadi faktor krusial dalam pengendalian penyakit ini.

Gejala Awal DBD yang Perlu Diwaspadai:

Masyarakat Lampung dihimbau untuk mewaspadai gejala awal DBD, yang umumnya meliputi:

  • Demam tinggi yang datang secara tiba-tiba dan berlangsung selama 2-7 hari.
  • Sakit kepala hebat, terutama di bagian belakang mata.
  • Nyeri otot dan sendi yang terasa sangat mengganggu.
  • Mual dan muntah.
  • Munculnya bintik-bintik merah pada kulit.

Jika mengalami gejala-gejala tersebut, penting untuk segera memeriksakan diri ke fasilitas kesehatan terdekat agar mendapatkan penanganan yang tepat dan menghindari komplikasi yang lebih serius.

Langkah Pencegahan DBD yang Efektif:

Mencegah penyebaran DBD adalah tanggung jawab bersama. Beberapa langkah sederhana namun efektif yang dapat dilakukan oleh setiap individu dan keluarga di Lampung antara lain:

  • Menguras secara rutin tempat penampungan air seperti bak mandi, drum, dan vas bunga.
  • Menutup rapat tempat penampungan air agar nyamuk tidak dapat masuk dan bertelur.
  • Memanfaatkan kembali barang-barang bekas yang berpotensi menampung air.
  • Menggunakan kelambu saat tidur, terutama pada siang hari.
  • Mengoleskan lotion anti nyamuk pada kulit.
  • Menaburkan bubuk abate pada tempat penampungan air yang sulit dikuras.
  • Meningkatkan kebersihan lingkungan dengan membersihkan selokan dan membuang sampah pada tempatnya.

Lonjakan kasus DBD di Lampung menjadi pengingat bagi kita semua akan pentingnya kewaspadaan dan tindakan pencegahan yang berkelanjutan. Dengan partisipasi aktif dari seluruh masyarakat, diharapkan penyebaran penyakit ini dapat ditekan dan jumlah kasus dapat menurun. Kesehatan adalah investasi berharga, mari jaga diri dan lingkungan kita dari ancaman DBD.